setiap orang pasti sangat bahagia dicintai. sangat bangga memiliki kekasih yang sangat menyayanginya. semua begitu indah, begitu tak ingin cepat berlalu. mencintai itu anugrah. dan dicintai itu nikmat yang tiada dua. namun disaat sisi gelap dalam mencinta datang, hati merintih menahan sakit. ingin berteriak " aku tak sekuat itu " namun rasanya berat karena cinta ini tak ingin menyakiti.
ini kisahku,, ya! aku tak sekuat itu.!! menatap layar saja aku tak bisa, karena yang ku tangkap hanya diri dia yang dulu mencintai aku. benarkah hati seseorang pasti berubah? aku bahkan tak bisa lagi meraih cintanya dan ku nikmati dengan lega. apa seperti ini cinta yang mereka maksud? apa seperti ini anugrah yang dimaksud? aku bagai wanita bodoh mengharapkan pelangi di musim semi. berharap hatinya kan berubah kembali. aku memang mencintainya, aku sangat mencintanya. tapi bukan ini hal yang pantas aku terima. kau benar-benar tak sekuat ituu. cintaku merasa sesak menunggu bahagia itu datang dalam senyummu. dalm ketulusan mu,..
aku tak bahagia. aku tak pernah bahagia dalam tawakuu. aku tak pernah senang menatap dirimu yang angkuh dalam bayang. aku makin terluka saat membuka imajinasimu yang dulu sangat mencintaiku.. aku terluka karena aku sadar, aku tak akan mengembalikan itu semua..
cinta ini selalu mengundang tangis dalam harikuu. mencoba untuk menghnetikan, namun dirimu terlalu lekat dalam ingatanku..tapi, ini sudah saatnya. aku tak mau cinta ini malah menyerangmu dan menyiksamu. aku tau, kamu sudah lama ingin pergi dariku.. aku memang egois, aku memang munafik. memaksa cinta yang tak kau punya. mencintai untuk melepaskan. itu lebih baik.. agar kau bisa mencintai wanita lain dan kau memberinya dengan penuh ketulusan. walau ini terdengar sakit bagiku, tapi aku ingin membuatmu nyaman akan tanpa ku.
jangan kau seperti apa yang kau lakukan padaku, ketika kau memberi cinta itu pada wanita lain..
karena, menerima kenyataan, mencintai untuk melepaskan, tak semudah tersenyum melihatmu bahagia..
No comments:
Post a Comment